Hanya Membutuhkan 1 Minggu, Lokasi Wisata Gunung Kidul Raup 2,2 M Dari Retribusi Wisatawan

Hanya Membutuhkan 1 Minggu, Lokasi Wisata Gunung Kidul Raup 2,2 M Dari Retribusi Wisatawan

Wonosari,(Jogja Is Holiday)/.–Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul berhasil mengantongi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Retribusi Pariwisata sebesar lebih dari Rp 2 miliar rupiah dalam libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019 ini. Jumlah pendapatan sendiri diperkirakan akan terus mengalami kenaikan mengingat puncak kunjungan saat malam tahun baru maupun tahun baru diperkirakan masih akan padat pengunjung. Namun demikian, dengan raupan pendapatan 2 miliar yang hanya diraih dalam kurun waktu seminggu tersebut belum bisa menutup kekurangan target PAD selama tahun 2019 ini. Dipastikan, Dinas Pariwisata Gunungkidul tidak mencapai target pendapatan retribusi yang ditetapkan sebesar 27,9 miliar untuk tahun 2019 ini.

Sekretaris Dinas Pariwisata Harry Sukmono mengatakan, untuk libur Nataru terhitung sejak 21 Desember 2019 sampai dengan 29 Desember 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul mencapai 273.237 orang. Jumlah tersebut dihitung dari jumlah tiket retribusi yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai syarat masuk kawasan wisata.

“Kalau jumlah rupiahnya ada Rp 2.199.074.800. Kita sudah melebihi target dari Rp 1,8 miliar yang kita tetapkan sebelumnya,” kata Harry, Senin (30/12/2019).

a menjelaskan, dari jumlah tersebut, diketahui bahwa wisatawan masih banyak menuju obyek wisata pantai. Ia menuturkan, kawasan wisata pantai memang masih menjadi tujuan utama dibanding dengan kawasan wisata non pantai atau minat khusus lainnya.

Lebih lanjut dikatakan Harry, meski over target dalam libur Nataru ini, namun pendapatan yang diterima masih belum bisa menutup target keseluruhan PAD pariwisata tahun 2019. Menurutnya, untuk mencapai target pemerintah itu, pihaknya masih membutuhkan sekitar Rp 4 miliar. Jumlah ini menurutnya berat dicapai dengan sisa waktu yang tinggal 1 hari ini.

“Total masih diangka Rp 23,7 miliar, atau kurang Rp 4 miliar dari target yang ada,” kata dia.

Meski dalam dua tahun tidak mencapai target, Dinpar Gunungkidul disebutkan Harry terus meningkatkan target kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Untuk tahun 2020 sendiri, Dinpar menaikan target lebih dari satu miliar rupiah dari sebelumnya Rp 27,9 miliar menjadi Rp 29 miliar. Untuk itu, perlu adanya inovasi agar kunjungan wisatawan dapat stabil dan tidak membosankan. Kenaikan target ini dilakukan seiring perkembangan dunia pariwisata di Gunungkidul.

 

“Target ini masih cukup realistis. Kita akan berusaha semaksimal mungkin,” sambung Kepala Dinpar Gunungkidul, Asty Wijayanti.

Ia menjelaskan, kemunculan wisata baru juga terus diharapkan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Gunungkidul. Sebab dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, kedatangan wisatawan secara terus menerus dikarenakan adanya hal baru di Gunungkidul.

“Seperti saat ini ada HEHA Sky dan Pantai Ngrawe yang digarap sedemikian rupa mampu menarik wisatawan datang ke sini ( Gunungkidul). Jadi mereka yang kesini tidak datang ke obyek wisata yang pernah dikunjungi, tetapi datang ketempat yang baru dan belum pernah dilihat,” tuturnya.

Untuk itu, Asti menekankan pentingnya inovasi yang harus dilakukan sehingga tidak membuat wisatawan bosan datang ke Gunungkidul. Sebab, saat obyek tertentu tidak melakukan inovasi maka tidak akan laku dan berakhir tak ada yang mengunjungi.

“Kita terus mendorong para pelaku wisata mulai dari pemerintah, masyarakat hingga para investor untuk melakukan inovasi dan menumbuhkan destinasi-destinasi yang baru. Kalau tidak ada inovasi maka akan mati dan tidak ada keberlanjutan,” terang dia.

 

#wonosari #gunungkidul #yogyakarta

 

WhatsApp-Button